Jokowi Tanggapi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, Pentingnya Jaga Keseimbangan Ekonomi

Jokowi saat berkunjung ke Pasar Sadgam Adji Dilayas Berau, Kalimantan Timur Pada (26/9), BP/MC
Jokowi saat berkunjung ke Pasar Sadgam Adji Dilayas Berau, Kalimantan Timur Pada (26/9), BP/MC

Medan, Harianbatakpos.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia kembali mengalami deflasi pada September 2024, menandai lima bulan berturut-turut deflasi hingga bulan tersebut. BPS mencatat penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,12% dari 106,06 pada Agustus menjadi 105,93 pada September 2024.

Presiden Joko Widodo merespons angka deflasi tersebut, menekankan pentingnya memahami penyebabnya untuk menjaga kestabilan ekonomi. Ia menyoroti beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi deflasi, seperti kelancaran pasokan barang, distribusi, dan transportasi, serta daya beli masyarakat.

"Pertama, kita harus cek apakah deflasi ini karena harga barang turun akibat pasokan dan distribusi yang baik, atau karena daya beli yang menurun," ujar Jokowi dalam keterangan resminya pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Meski inflasi tahunan (YoY) masih berada pada tingkat yang cukup baik, yaitu sekitar 1,8%, Jokowi mengingatkan agar inflasi tidak terlalu rendah demi melindungi produsen, terutama petani. "Pengendalian keseimbangan harga itu penting. Jangan sampai inflasi yang terlalu rendah merugikan produsen dan petani," tegasnya.

Presiden menegaskan bahwa menjaga keseimbangan harga adalah tugas yang menantang, namun pemerintah berkomitmen untuk memastikan stabilitas harga demi melindungi produsen dan konsumen.

Penulis: Zahra Saritza

Baca Juga